Suaradiksi.com, Banda Aceh – Dua warga Aceh yang bekerja di Malaysia yakni Zainal Abidin (53) asal Kabupaten Pidie dan Mahlidin (26) asal Kabupaten Aceh Timur dipulangkan ke tanah air karena mengalami sakit.
Keduanya bersama seorang pendamping yakni Facrul Razi yang merupakan anak kandung Zainal Abidin tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Kabupaten Besar, Kamis (13/6/2024) pagi.
Mahlidin yang diduga mengalami gangguan mental langsung dijemput pihak keluarga di Bandara SIM dan dan saat ini berada di kediaman saudaranya di Banda Aceh.
Sementara Zainal Abidin dijemput oleh Staf Kantor Sekretariat DPD RI Provinsi Aceh dan langsung dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh guna menjalani tindakan medis atas penyakit lambung dan hernia yang dialaminya.
Setelah tiba di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUDZA, turut hadir Mulyadi Syarief, Staf Ahli anggota DPD RI untuk membantu pendampingan administrasi Zainal Abidin serta bertemu dengan pihak keluarga guna menyerahkan bantuan dari Haji Uma untuk biaya pendampingan selama perawatan medis.
Dari keterangan Mulyadi Syarief, proses pengurusan pemulangan Zainal Abidin dan Mahlidin turut difasilitasi oleh Persatuan Perantau Aceh Malaysia (PPAM) di Malaysia. Sedangkan Haji Uma membantu kekurangan biaya pemulangan serta memfasilitasi penjemputan dari Bandara SIM dan proses rujukan Zainal Abidin ke RSUDZA Banda Aceh.
Jumlah biaya pengurusan pemulangan Zainal Abidin yang didampingi anaknya sebesar RM 3500 dan Keluarga memiliki RM 2900, sehingga sisanya dibantu oleh Haji Uma sekitar Rp 2 juta. Untuk Mahlidin biayanya Rp 5.400.000, dari keluarga Rp 3.000.000 dan sisanya Rp 2.400.000 dari Haji Uma.
Sementara itu, anggota DPD RI asal Aceh H. Sudirman atau Haji Uma secara terpisah mengucapkan rasa terima kasih kepada para pihak yang telah ikut terlibat membantu pemulangan, terutama Teuku Ricky dan tim PPAM atas bantuan fasilitasi pengurusan dan pemulangan.
“Syukur Alhamdulillah, kedua saudara kita telah tiba di Aceh dan dalam hal ini salah satunya langsung dirujuk ke RSUDZA Banda Aceh untuk tindak perawatan medis. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, khususnya Teuku Ricky dan tim PPAM atas bantuan fasilitasnya di Malaysia”, ucap Haji Uma.
Haji Uma juga berharap agar sinergitas dan kerjasama dalam upaya bantuan bagi sesama warga Aceh yang ditimpa musibah di perantauan dapat terus terjalin dan semakin menguat kedepannya. Sehingga rasa solidaritas dan persatuan akan semakin solid.