Suaradiksi.com. Lhokseumawe - Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Lhokseumawe nomor urut 1, H Azhari, ST MSM dan Zulkarnaen, SPd MPd memaparkan visi misi dihadapan anggota DPRK Lhokseumawe pada rapat paripurna penyampaian visi misi calon kepala daerah 2024, Rabu 25 September 2024.
"Kami berdiri disini untuk merubah Kota Lhokseumawe menjadi kota yang nyaman dan tidak lagi terjebak pada masa lalu, karena masa lalu biarlah menjadi kenangan,"kata Azhari didampingi Zulkarnaen saat mengawali paparan visi misinya dihadapan 25 dewan Lhokseumawe.
Dikatakan bang Azhari, sapaan akrabnya itu, Azkar memiliki visi besar untuk menjadikan Kota Lhokseumawe sebagai kota ber syariat yang fokus pada kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan masyarakat. Visi tersebut dirangkum dalam konsep 5T yakni.
Tegakkan Shalat Berjamaah
AZKAR menekankan pentingnya shalat berjamaah lima waktu sebagai pondasi spiritual masyarakat.
Menurut Azhari, dengan menegakkan shalat berjamaah, Lhokseumawe akan mendapatkan keberkahan dan kemajuan seperti yang terlihat di beberapa negara Timur Tengah, seperti Arab Saudi, Kuwait, Turki dan Brunei Darussalam.
Tanpa Maksiat
Azhari menggarisbawahi bahwa maksiat adalah sumber bencana dan kerusakan sosial. Dia meyakini bahwa dengan menghilangkan maksiat, anggaran pembangunan akan lebih efektif, digunakan untuk membangun fasilitas umum seperti dayah, sekolah, dan rumah ibadah.
Selain itu, Azkar juga berjanji akan menciptakan lapangan kerja untuk masyarakat usia 20-40 tahun serta memberikan pendapatan layak bagi warga usia 60 tahun ke atas, minimal sesuai dengan Upah Minimum Provinsi (UMP).
Tanpa Pengangguran
Dalam upaya mengurangi pengangguran, AZ’KAR berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat yang tidak menyelesaikan pendidikan dasar atau menengah (SD, SMP, SMA) dengan memanfaatkan lahan-lahan kosong untuk kegiatan produktif.
Hal ini diharapkan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta menekan angka pengangguran di Lhokseumawe.
Pembangunan Kesehatan
Pasangan ini berencana mendirikan klinik pendamping puskesmas dan meningkatkan status rumah sakit di Lhokseumawe menjadi tipe B, bahkan tipe A.
Hal ini bertujuan agar layanan BPJS bisa dilayani di kota tanpa perlu rujukan ke pusat. Selain itu, Lhokseumawe diharapkan bisa menjadi destinasi medical check-up tourism, menarik warga Aceh yang biasanya berobat ke luar negeri.
Pengembangan Pendidikan dan Industri
Azhari dan Zulkarnaen berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidik dengan menaikkan gaji dari UMR ke UMP. Mereka juga merencanakan pembangunan sekolah unggulan setara dengan sekolah Sukma.
Selain itu, pasangan ini berencana memanfaatkan potensi sumber daya alam dari Pulau Andaman yang memiliki cadangan gas terbesar ketiga di dunia. Potensi investasi ini diharapkan mampu meningkatkan PAD dan menjadikan Lhokseumawe sebagai “Dubai Kecil” dengan pembangunan infrastruktur yang terintegrasi menuju laut.
Visi besar ini mencerminkan tekad AZKAR untuk membangun Lhokseumawe yang lebih maju, ber syariat dan sejahtera.