![]() |
Kondisi mesin ATM di Simpang Kandang, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe rusak sejak beberapa hari terakhir. Foto : Suaradiksi/Dedy |
Suaradiksi.com. Lhokseumawe - warga Kota Lhokseumawe mengeluhkan layanan Bank Syariah Indonesia menyusul sejumlah mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) kerap rusak dan tidak berfungsi, sehingga tidak bisa melakukan transaksi tarik tunai.
"ATM BSI hampir setiap hari dibeberapa gerai dalam kondisi rusak dan eror serta macet. Kondisi ini sudah banyak dikeluhkan warga. Apalagi saat jam sibuk, sementara kita membutuhkan uang tunai, harus mutar-mutar dulu mencari gerai ATM yang bisa difungsikan,"kata Cut, warga Kota Lhokseumawe, Rabu 11 September 2024.
Cut menambahkan, rusaknya mesin ATM tersebut tidak hanya terjadi di satu titik saja, melainkan di banyak titik, seperti Simpang Kandang, Depan Kejaksaan Lhokseumawe, Taman Riyadah dan bahkan di hampir semua Kantor BSI Lhokseumawe.
"Kalau kondisinya terus seperti ini, lebih baik pemerintah daerah kembali mengizinkan bank konvensional beroperasi di Aceh, sehingga warga tidak diresahkan. Apalagi sebelumnya BSI sempat eror lama, baik ATM nya maupun BSI mobile,"ujarnya.
Cut mengaku kecewa dengan pelayanan yang diberikan Bank Syariah Indonesia tersebut dan akan ingin pindah ke jasa perbankan lainnya.
Hal senada disampaikan Saiful, warga Kecamatan Muara Dua, yang menyebutkan bahwa dirinya merasa aneh dengan kondisi gerai ATM BSI yang rusak, padahal gerai tersebut masih berada di halaman Kantor Bank Syariah Indonesia.
"Aneh, kok bisa mesin ATM rusak, padahal mesin ATM ini kan masih dihalaman Kantor BSI,” keluh Saiful salah saat ingin melakukan transaksi tarik tunai.
Menurut Saiful, kondisi tersebut sangat disayangkan, apalagi saat ini sedang digelar Pekan Olahraga Nasional (PON) di Kota Lhokseumawe, dimana banyak tamu-tamu dari luar berdatangan namun pelayanan yang diberikan BSI tidak maksimal.
"Disini kan hanya BSI yang merupakan bank besar, sementara bank konvensional lainnya tidak ada, jadi tamu-tamu PON ini pasti akan melakukan transaksi menggunakan BSI. Jangan hanya karena pelayanan yang tidak maksimal dari BSI, membuat tamu PON mengeluh saat berada di Aceh,"ujarnya.
Saiful berharap Bank Syariah Indonesia dapat memberikan pelayanan secara maksimal kepada nasabahnya dan juga mengevakuasi kinerja pegawai yang ada di Kota Lhokseumawe.
"Semoga ada perubahan kedepannya dalam hal pelayanan terhadap nasabah. Jika tidak juga, maka saya yakin BSI akan ditinggalkan oleh nasabah,"tutupnya.
Sementara itu, Area Operation and Service Manager pada Kantor Bank Syariah Indonesia Area Lhokseumawe Fuadi mengatakan bahwa kondisi jaringan BSI saat ini dalam kondisi normal, tidak ada kendala apapun.
"Kondisi jaringan BSI saat ini normal, untuk beberapa mesin ATM memang ada dalam kondisi rusak namun rusak tersebut tidak berlangsung lama karena langsung ditindaklanjuti oleh petugas di lapangan,"katanya.
Fuadi mengaku bahwa kerusakan mesin ATM terjadi karena beberapa faktor yakni seperti uang tertahan, kartu ATM tertelan di dalam mesin, mesin sedang maintenance dan mesin rusak yang mengharuskan memesan sparepart sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama.
"Kondisi bermasalahnya mesin ATM kerap terjadi saat awal bulan dikarenakan volume transaksi yang meningkat. Jikapun ada masalah pada mesin ATM tidak dalam waktu yang lama, paling sekitar 15 menit sudah teratasi. Namun jika rusak, kami harus memesan sparepart ke Banda Aceh, sehingga membutuhkan waktu yang lama. Namun demikian BSI akan terus memberikan pelayanan terbaik bagi nasabah,"tuturnya.
(Suaradiksi/Dedy Syahputra)