Suaradiksi.com. Lhokseumawe - Ketua Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDI), Yuswardi Mustafa, memberikan tanggapannya terkait proses pemungutan suara dalam Pilkada serentak di Kota Lhokseumawe.
Pertama sekali, Yuswardi menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak penyelenggara, mulai dari Komisi Independen Pemilihan (KIP), Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS), hingga Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang telah menjalankan tugasnya secara demokratis.
"Pertama Kami ucapkan selamat dulu kepada teman-teman KIP, PPK, PPS, dan KPPS yang sudah melaksanakan pemilihan walikota dan wakil gubernur walikota secara demokratis, kemudian hal sama juga kita tujukan kepada teman teman paswanlih, kemudian panwascam sampai dengan petugas kpps," ujar Yuswardi, pada dialog Lhokseumawe pagi ini, edisi Kamis (28/11/2024) yang disiarkan secara Audio Visual di Pro-1 RRI Lhokseumawe.
Selanjutnya Yuswardi juga menyoroti pentingnya pengawasan dan tindak lanjut terhadap kemungkinan adanya komplain dari pasangan calon (paslon).
“Kemudian ketikapun nanti ada komplain misalnya dari peserta tentu kan ada catatan dan di tindak lanjuti sepanjang cukup bukti yang di ajukan oleh paslon-paslon masing-masing”. Ini hal yang lumrah dalam pemilu jelasnya.
Namun, Yuswardi mengakui bahwa partisipasi masyarakat dalam Pilkada kali ini terlihat rendah.
"Saya mengunjungi beberapa TPS, termasuk TPS 5 di Simpang Empat, dan melihat suasana yang sepi. Animo masyarakat tampak kurang dibandingkan pemilihan legislatif (Pileg)," katanya.
Ia menambahkan bahwa jumlah pemilih yang menggunakan hak suara di Lhokseumawe cenderung stagnan dari waktu ke waktu. "Pada Pilkada 2006, jumlah pemilih sekitar 80.000, dan hingga kini angkanya masih di kisaran yang sama," ungkapnya.
Menurut Yuswardi, salah satu faktor rendahnya partisipasi adalah karena hanya ada satu pasangan calon yang bersaing.
Berbeda dengan Pileg yang melibatkan banyak caleg, Pilkada dengan satu calon tidak memiliki daya tarik yang cukup kuat bagi pemilih.
Ia berharap ke depannya, tim sukses dapat lebih aktif dalam mendorong partisipasi masyarakat agar lebih banyak warga yang menggunakan hak pilih mereka.
Meski Pilkada di Lhokseumawe berlangsung lancar dan demokratis, rendahnya tingkat partisipasi masyarakat menjadi perhatian. Dengan demikian, upaya peningkatan kesadaran politik masyarakat perlu terus dilakukan untuk memperkuat demokrasi di tingkat lokal.
Sumber : RRI