Suaradiksi.com. Lhokseumawe - Di sebuah pagi yang basah, di Jalan Medan-Banda Aceh, tragedi menyayat hati kembali terjadi. Lubang di jalan yang tergenang air menjadi penyebab kecelakaan maut yang merenggut nyawa Juliani (43), seorang ibu rumah tangga asal Desa Pusong Lama, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe. Senin pagi, 13 Januari 2025, sekitar pukul 08.38 WIB, kisah pilu itu bermula.
Kecelakaan bermula ketika Juliani mengendarai sepeda motor Honda Beat hitamnya di lajur kiri. Takdir berubah saat roda motornya masuk ke lubang yang tergenang air. Kehilangan kendali, ia terlempar ke lajur kanan, di mana sebuah truk bak besi berwarna oranye dengan nomor polisi BL-8669-GP melaju. Jarak yang terlalu dekat membuat pengemudi truk, Kamaruddin HSB (24), tak mampu menghindari tabrakan.
Tragisnya, Kamaruddin diketahui tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM), menambah ironi dalam insiden ini. Sementara itu, Juliani, yang mematuhi aturan dengan mengenakan helm dan memiliki SIM C, tetap tak luput dari maut.
Jalan Medan-Banda Aceh di Desa Panggoi bukanlah nama baru dalam daftar panjang keluhan masyarakat. Lubang-lubang menganga dan genangan air menjadi pemandangan sehari-hari, terlebih di musim hujan.
Tidak sedikit pengendara yang harus memperlambat laju kendaraannya atau bahkan terpaksa mengambil risiko dengan berpindah jalur demi menghindari jebakan tersebut.
“Ini bukan soal siapa yang salah, tapi kenapa jalan ini terus dibiarkan seperti ini,” ucap seorang warga setempat, penuh kecewa.
Kasat Lantas Polres Lhokseumawe, AKP Moch Abdhi Hendriyatna, S.I.K., menegaskan perlunya perhatian serius terhadap kondisi jalan. “Musim hujan membuat lubang di jalan menjadi lebih berbahaya karena tertutup genangan air. Ini ancaman nyata bagi pengguna jalan. Oleh karena itu kami meminta pengguna jalan agar lebih berhati-hati saat berkendara,” ujarnya.
Kecelakaan ini menjadi pengingat betapa pentingnya infrastruktur jalan yang memadai. Lubang dan genangan air bukan hanya soal kenyamanan berkendara, tetapi juga soal keselamatan jiwa.
Kisah tragis Juliani menambah daftar panjang korban akibat buruknya infrastruktur jalan. Namun, dari nestapa ini, ada harapan bahwa suara-suara warga akan didengar. Pemerintah diharapkan segera memperbaiki kondisi jalan, memberikan rasa aman bagi pengguna jalan, dan memastikan tidak ada lagi nyawa yang melayang akibat kelalaian semacam ini.
Bagi pengguna jalan, kecelakaan ini menjadi pelajaran untuk selalu waspada dan mematuhi aturan lalu lintas. Namun, tanggung jawab terbesar ada pada pihak berwenang untuk menciptakan jalanan yang benar-benar layak dan aman. Sebab, di balik setiap kecelakaan, selalu ada cerita yang tak bisa diulang.