 |
| Tim Kegiatan Kerja (Giatja) Lapas Kelas IIA Lhokseumawe melakukan pemantauan terhadap pembentukan lahan untuk mina padi di kolam pembinaan Lapas Lhokseumawe yang terletak di Punteut, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe, Rabu 26 Februari 2025. |
Suaradiksi.com. Lhokseumawe - Tim Kegiatan Kerja (Giatja) Lapas Kelas IIA Lhokseumawe melakukan pemantauan terhadap pembentukan lahan untuk mina padi di kolam pembinaan Lapas Lhokseumawe yang terletak di Punteut, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe, Rabu 26 Februari 2025.
Kunjungan Tim Giatja yakni Seksi Bimbingan Kerja (Bimker) Lapas Lhokseumawe, yang dipimpin oleh Romi Meiriza, bersama timnya Muhammad Isa sebagai Kepala Subseksi Sarana Kerja, dan Abu Bakar sebagai Kepala Subseksi Pengelolaan Hasil Kerja ke lahan memantau secara langsung area Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) bagi warga binaan pemasyarakatan.
Mina padi adalah sistem pertanian yang mengintegrasikan budidaya ikan dengan penanaman padi, di mana limbah ikan dimanfaatkan sebagai pupuk alami untuk tanaman padi. Program ini bertujuan untuk memberikan keterampilan praktis kepada narapidana, sambil mendukung ketahanan pangan di lingkungan Lapas Lhokseumawe.
Sebagai bagian dari pengembangan sistem mina padi, sebanyak 10.000 ekor benih ikan telah ditebar di kolam pembinaan. Penebaran benih ikan ini diharapkan akan memperkuat keberlanjutan program dan membantu meningkatkan hasil pangan yang dapat memenuhi kebutuhan di lapas.
Kepala Seksi Bimker Lapas Kelas IIA Lhokseumawe Romi Meiriza menekankan pentingnya kegiatan ini dalam mendukung ketahanan pangan di Lapas Lhokseumawe.
"Melalui program mina padi dan penebaran 10.000 ekor benih ikan, kami berharap dapat memenuhi sebagian kebutuhan pangan secara mandiri, sambil memberikan keterampilan yang bermanfaat bagi narapidana setelah mereka keluar dari lapas," ujarnya.
Kepala Subseksi Sarana Kerja Lapas Kelas IIA Lhokseumawe Muhammad Isa menambahkan bahwa kegiatan ini juga bekerja sama dengan kelompok Aneka Tani di Kota Lhokseumawe.
Hasil produksi dari padi dan ikan nantinya akan dijual kembali ke rekanan bahan makanan di Lapas Lhokseumawe dan lapas-lapas sekitarnya.
"Kami berharap, semua pihak dapat mendukung program ini sesuai dengan arahan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Bapak Agus Andrianto, dalam meningkatkan ketahanan pangan melalui budidaya mina padi dan pertanian," ujarnya.
