 |
| Kalapas Kelas IIA Lhokseumawe Wahyu Prasetyo memberikan penyuluhan kepada warga binaan. |
Suaradiksi.com. Lhokseumawe – Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Lhokseumawe menggelar penyuluhan dan pengarahan bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lapas Lhokseumawe. Kegiatan yang berlangsung pada pagi hari ini bertujuan untuk memberikan informasi terbaru mengenai pengamanan, tata tertib, serta rencana pengembangan ketahanan pangan di dalam lapas.
Dalam sesi pengarahan, Kalapas Lhokseumawe menegaskan pentingnya kedisiplinan dan kepatuhan terhadap tata tertib guna menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi seluruh warga binaan. “Keamanan dan ketertiban merupakan prioritas utama kami demi menciptakan lingkungan yang nyaman serta mendukung proses pembinaan,” ujar Kalapas.
Salah satu fokus utama dalam penyuluhan ini adalah program ketahanan pangan di Lapas Lhokseumawe. Kalapas menjelaskan bahwa pihaknya tengah merancang sistem ketahanan pangan dengan mengembangkan lahan pertanian dan bekerja sama dengan pihak terkait guna meningkatkan kemandirian pangan. “Kami ingin menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan dengan melibatkan warga binaan dalam prosesnya,” tambahnya.
Selain itu, Kalapas juga menyoroti upaya pemberantasan peredaran handphone ilegal di dalam lapas. Untuk mencegah penyalahgunaan alat komunikasi, pihak lapas akan menyediakan fasilitas warung telepon resmi sebagai alternatif bagi warga binaan untuk berkomunikasi dengan keluarga atau pihak luar. “Kami ingin memastikan bahwa komunikasi di dalam lapas berjalan sesuai aturan dan tidak disalahgunakan,” tegasnya.
Acara ini diakhiri dengan sesi tanya jawab antara Kalapas dan warga binaan. Beberapa WBP mengajukan pertanyaan terkait berbagai program yang sedang dijalankan, dan Kalapas dengan sabar memberikan penjelasan serta klarifikasi.
Dengan adanya pengarahan ini, diharapkan tercipta lingkungan yang lebih tertib dan aman di Lapas Lhokseumawe, serta meningkatnya pemahaman dan kerja sama antara petugas dan warga binaan dalam menjalani masa pembinaan.
