![]() |
Warga Gampong Beuringen, Kecamatan Meurah Mulia, Kabupaten Aceh Utara |
Suaradiksi.com. Aceh Utara – Keluhan kembali muncul dari warga pedalaman terkait keterbatasan akses air bersih di wilayah Kabupaten Aceh Utara. Rafsanjani, warga Gampong Beuringen, Kecamatan Meurah Mulia, menyuarakan keresahan warga yang selama ini belum tersentuh layanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Pasee.
"PDAM Tirta Pasee sudah beroperasi puluhan tahun, tapi jangankan air bersih, pipa distribusi saja tidak pernah sampai ke desa kami. Saat kemarau sumur-sumur mengering, kalau hujan malah keruh. Ini bukan hidup layak,” ujarnya, Kamis (24/4/2025).
Pernyataan Rafsanjani menggarisbawahi kesenjangan antara pembangunan kota dan desa yang masih menjadi persoalan klasik di Aceh Utara. Ia menyoroti program “Aceh Utara Bangkit” yang digagas Bupati Ayah Wa dan Wakil Bupati Tarmizi Panyang, namun dinilai masih bersifat slogan tanpa realisasi nyata di wilayah terpencil.
“Kami di desa juga bagian dari Aceh Utara. Jangan hanya kota yang disulap modern, sementara desa dibiarkan bertahan dengan kondisi dasar yang jauh dari layak,” tegasnya.
Ia turut menyinggung progres PDAM Kota Lhokseumawe yang dinilai jauh lebih maju dalam menjangkau seluruh masyarakat kota, bahkan mampu menggandeng investor untuk memperluas layanan. Kondisi ini, menurutnya, kontras dengan stagnasi PDAM Tirta Pasee.
“Mestinya ini jadi bahan evaluasi. Kalau perlu audit total. Kami butuh aksi, bukan sekadar janji,” tambah Rafsanjani.
Desakan masyarakat ini memperkuat tuntutan agar pemerintah daerah benar-benar menjalankan visi pembangunan inklusif yang tidak hanya berpusat di perkotaan. Warga berharap langkah konkret segera diambil agar kebutuhan dasar seperti air bersih tak lagi menjadi kemewahan di desa.